one slow dance
blah blah blah.
you can introduce your blog or curse your readers here, whichever's more fun, though i recommend the latter :D
navigations are above.
just hover over david desrosiers, jeff stinco, pierre bouvier, sebastien lefebvre and chuck comeau.
i'm just a kid
your profile goes here. i suggest sticking to languages known to mankind. iow, twitting is bad.
other than that, have fun writing a long grandiloquent essay on your utter greatness.
Friday, January 16, 2009
So... what's going on in here??
Ini sudah jam 10 malam. Dan--sepertinya, gadis berambut pirang-panjang pucat itu belum menunjukkan tanda-tanda kelelahan menonton cartoon yang sepertinya tidak akan ada habisnya. Well. Anak itu terbuat dari apa sih? Bloody hell."Kau yakin belum ngantuk? Ini sudah jam 10, dan aku tahu--kau tidak pernah tidur selarut ini, err,, sebelumnya." ucapnya menahan kantuk."Jam 10?" Aliana melirik jam perak yang tergantung di atas televisi keluarga Andromeda yang sejak tadi berisik mendentangkan--pertanda sudah tepat jam 10 malam. "--ah!? Benar. Aku harus tidur--tapi, Let's go belum habis. Sebentar lagi--Retsu akan memenangkan pertandingan. Kau tahu Retsu kan?" tambahnya panik."Aduhh~ Ya--aku tahu, tapi kau bisa habis kena marah orang tuamu kalau mereka tahu kau belum tidur jam segini. Lagipula--ada angin apa acara tivi itu tayang hingga selarut ini?" ucap Nebula kesal."Oh ya--Mom takkan senang dengan ini. Aku pernah membuat Mom memecahkan semua piringnya karena kesal padaku yang tak tidur walau sudah jam 9 malam. Tapi--waktu itu dewi Fortuna pasti sedang istirahat. Itu malam--" ucapnya terputus saat menyadari Nebula sudah tak ada lagi di dekatnya. Ahh--bocah 13 tahun itu sudah masuk kamar rupanya. "--sekarang, dewi Fortuna pasti...""Wait! This.. from your Mom.. Kedengaran kurang baik." sela nya seraya menyerahkan telepon wirelessnya kepada Aliana--khawatir."Apa yang kau lakukan, Aliana!? Ini sudah pukul 10. Cepat tidur, atau...
PRANGG!!!
"Lakukan apa yang Mom katakan, sayang! Sudah 3 piring kesayangan Dad yang pecah. Dan--akan jadi yang ke-4, jika kau tak segera tidur!!"
Ia bisa menjamin satu hal. Telepon dari orang tuanya itu tidak membawa kabar-baik, dan sepertinya--lagi-lagi, dewi Fortuna sedang tidur. Kasihan anak itu."Aku lakukan.. Aku tidur sekarang. Bye, Mom! Bye, Dad! See you next morning! Have a nice dream!" ucap Aliana buru-buru. Segera saja gadis itu berlari mendekati televisi 29" yang terpampang di depan mereka sesaat lalu, menekan tombol "Power" untuk mematikan televisi. Ia beranjak naik ke kamar Nicole untuk segera pergi tidur. Teleponnya dibiarkan tergeletak di atas carpet biru-tua di ruang keluarga mereka. Pemuda itu hanya menggeleng kepala melihat aksi sahabat kecilnya itu. Tanpa mempedulikan banyak hal. Ia langsung terlelap di dalam tidurnya. Tidur yang sebenarnya takkan pernah ia harapkan. ***
Gadis itu mendekatinya. Tersenyum padanya. Dan--tak mempedulikan suara-suara yang berteriak memanggilnya--di belakangnya. Pemuda yang dihampiri itu hanya diam. Mematung tak bergerak. Wajahnya yang dipenuhi bintik-bintik merah itu mulai memucat. Dingin. Sedangkan gadis itu--mendekatinya. Menyentuh wajahnya. Dan mengangkat kepalanya secara paksa--"Kau punya segalanya... Dan--sekarang kau juga mempunyainya jika kau bicara tidak. Jadi..." "Sudah kukatakan sebelumnya. Aku tidak akan merubah keputusanku. Never." ucap pemuda itu parah. "Kau takkan bisa bertemu sobatmu lagi, kalau kau tak merubah jawabanmu..." ucap gadis itu dingin. "Aku tidak akan kehilangan siapa-siapa. Jadi--kau tak punya wewenang untuk merubah keputusanku." teriak anak itu kasar, mencoba melepaskan diri dari cengkraman gadis berparas dingin itu. "Kau akan merubahnya!! Atau--kau benar-benar MATI!" paksa gadis itu membuat sedikit luka di leher pemuda 13 tahun itu. ***
Lagi--mimpi bodoh itu! Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Siapa gadis itu? Dan--kenapa gadis itu membawa kata 'sobat'. Tidak seperti mimpinya yang sebelumnya. Bocah Andromeda itu takkan suka ini. Apa mimpi itu akan menghantuinya? Kuharap, TIDAK.
another day, another casualty
5:04 AM